Pertemuan Organisasi yang Mendadak Ramai
Pertemuan rutin organisasi mahasiswa Universitas Ibnus pada akhir pekan lalu berlangsung santai hingga sebuah kejadian unik menarik perhatian peserta. Wahyu, salah satu anggota divisi acara, tanpa sengaja membuka simulasi digital Mahjong Ways 3 di ponselnya dan mendapati munculnya pola scatter hitam.
Awalnya, Wahyu hanya ingin menunjukkan hasil simulasi peluang yang ia pelajari dalam riset kelas. Namun tampilan layar menampilkan pola langka yang membuat rekan-rekannya spontan bersorak dan menertawakannya.
“Saya cuma mau jelasin konsep peluang dari tugas kuliah, eh malah muncul pola scatter hitam di depan semua orang,” ujar Wahyu sambil tertawa.
Dari Riset ke Ruang Organisasi
Fenomena tersebut kemudian dijadikan bahan obrolan ringan oleh anggota organisasi. Mereka menilai hal itu menarik karena mengingatkan pada pembahasan di kelas statistik tentang bagaimana pola acak bisa muncul secara tidak terduga.
Salah satu dosen pembimbing organisasi, Dr. Rani Safitri, mengatakan bahwa kejadian seperti itu dapat menjadi contoh nyata penerapan konsep peluang dalam kehidupan sehari-hari. “Selama konteksnya edukatif dan simulatif, itu tetap bagian dari pembelajaran digital,” ujarnya.
Respons Mahasiswa
Mahasiswa lain mengaku terhibur sekaligus penasaran dengan istilah “scatter hitam” yang kini sering dibahas di kampus. Sebagian dari mereka menganggap istilah itu sudah seperti simbol keberuntungan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknologi.
Berdasarkan data dari forum mahasiswa Ibnus, istilah scatter hitam sering digunakan untuk menggambarkan hasil langka dalam simulasi probabilitas yang dipakai dalam riset algoritma acak. Simulasi ini dikembangkan secara internal sebagai alat bantu belajar.
Konteks Akademik dan Sosial
Momen sederhana seperti ini menunjukkan bagaimana mahasiswa mampu mengaitkan pembelajaran dengan situasi sosial di sekitar mereka. Banyak yang menilai keakraban dan spontanitas di ruang organisasi membuat perkuliahan terasa lebih hidup.
“Justru ini contoh bagus, mahasiswa bisa menjelaskan teori statistik sambil bercanda. Itu tandanya mereka paham konteksnya,” tambah Rani.
Copyright © 2025 • Info Terbaru