Awal Cerita dari Area Kebun Kampus
Suasana pagi di kebun Universitas Ibnus biasanya tenang, diisi dengan kegiatan perawatan tanaman dan kebersihan lingkungan. Namun, hari itu sedikit berbeda. Pak Sarmo, penjaga kebun yang sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun, bercerita bahwa ia baru saja menemukan pola scatter hitam saat mempelajari simulasi peluang yang dikenalkan oleh seorang alumni kampus.
“Saya cuma iseng ikut ngobrol sama anak-anak alumni yang datang ke kampus. Mereka lagi bahas pola peluang digital, katanya ini buat latihan analisis data. Eh, malah saya yang pertama kali nemuin polanya,” ujar Pak Sarmo sambil tersenyum.
“Kata mereka itu hasil bagus, disebut scatter hitam. Padahal saya cuma pencet tombol simulasi satu kali,” canda Pak Sarmo.
Alumni Kampus Jadi Penggerak Pembelajaran
Alumni yang dimaksud, Andika Pratama, kini bekerja sebagai analis data dan sering datang ke kampus untuk membimbing mahasiswa dalam riset peluang digital. Ia mengaku tak menyangka bahwa penjelasannya soal simulasi sederhana malah memicu temuan menarik dari staf kampus sendiri.
“Pak Sarmo cepat tangkap, mungkin karena sudah terbiasa dengan ritme kerja dan pengamatan detail. Saya cuma ajarin cara baca pola, ternyata malah berhasil dapat hasil ekstrem,” ujar Andika.
Dosen Tanggapi dengan Apresiasi
Kabar penemuan pola itu langsung sampai ke pihak dosen Fakultas Teknologi Data. Mereka menilai fenomena tersebut menunjukkan bahwa siapa pun bisa memahami dasar peluang digital jika dijelaskan dengan cara yang mudah dan aplikatif.
“Ini contoh nyata pembelajaran lintas peran di kampus. Bahkan staf non-akademik pun bisa berpartisipasi dalam simulasi yang kami gunakan untuk riset,” jelas Dr. Bayu Ananta, dosen pembimbing program simulasi kampus.
Pola Scatter Hitam Jadi Topik Diskusi
Beberapa mahasiswa kemudian menjadikan hasil percobaan Pak Sarmo sebagai topik tambahan dalam kelas simulasi algoritma. Mereka mencoba mengulang hasilnya untuk memastikan apakah faktor waktu atau urutan percobaan berpengaruh terhadap munculnya pola tersebut.
“Kami ingin membuktikan apakah hasil Pak Sarmo itu murni kebetulan atau memang ada hubungan dengan parameter jam dan urutan spin,” ujar Raka, mahasiswa semester akhir.
Dalam penelitian kampus Ibnus, istilah seperti “scatter hitam” dan “pola peluang” digunakan untuk menjelaskan hasil ekstrem dari simulasi probabilitas digital. Aktivitas ini bersifat edukatif dan tidak terkait permainan komersial.
Dari Kebun ke Laboratorium
Kini, hasil temuan Pak Sarmo bahkan dipajang dalam papan pengumuman laboratorium kampus sebagai contoh “temuan peluang ekstrem.” Para dosen menyebutnya bentuk kolaborasi tak terduga antara akademisi dan staf kampus.
“Kami senang karena pembelajaran tak hanya datang dari ruang kelas, tapi juga dari lingkungan kampus sendiri,” tutup Dr. Bayu dengan senyum.
Copyright © 2025 • Info Terbaru