Dari Manusia Silver ke Sosok Inspiratif

Siang terik di sekitar kampus Universitas Ibnus biasanya diisi oleh hiruk pikuk mahasiswa dan pedagang kecil. Di antara mereka, ada sosok bernama Widodo, pria yang dulu dikenal sebagai manusia silver karena sering tampil di jalanan untuk mencari rezeki dengan cara unik.

Kini, namanya kembali dikenal, bukan karena aksinya di jalan, tapi karena kisah tak terduga — ia berhasil menemukan pola scatter hitam dalam simulasi peluang bertema Mahjong Ways 3 yang sedang diteliti mahasiswa kampus tersebut.

“Saya cuma diajak bantu eksperimen data, katanya ini latihan peluang digital. Pas dicoba, hasilnya tinggi sekali. Anak-anak bilang itu scatter hitam,” ujar Widodo sambil tersenyum.

Simulasi yang Mengubah Jalan Hidup

Awalnya, Widodo hanya membantu mahasiswa dalam proyek riset peluang untuk memenuhi tugas akhir. Namun, hasil percobaannya justru mencatat nilai tertinggi dalam sistem, sehingga menjadi contoh dalam laporan penelitian mereka.

“Kami nggak nyangka hasil Pak Widodo paling tinggi dari 200 kali percobaan. Dari situ kami belajar banyak tentang konsep peluang ekstrem,” jelas Rafli, mahasiswa jurusan Teknologi Data.

Dukungan dari Pihak Kampus

Kisah Widodo pun mendapat perhatian dari dosen dan pihak kampus. Mereka menilai pengalaman tersebut bisa menjadi bukti bahwa pembelajaran berbasis masyarakat dapat memberikan nilai positif.

“Inilah contoh nyata bahwa ilmu bisa datang dari siapa saja. Widodo menunjukkan bahwa rasa ingin tahu dan semangat belajar bisa menginspirasi mahasiswa,” kata Dr. Fitri Yuliana, dosen pembimbing riset peluang digital.

Bangkit dan Berbagi Ilmu

Sejak kejadian itu, Widodo kerap diundang oleh mahasiswa untuk ikut dalam simulasi baru. Ia pun mulai tertarik belajar dasar komputer dan data sederhana agar bisa memahami konsep peluang dengan lebih baik.

“Saya sekarang nggak malu belajar. Dulu cuma bisa semprot cat di badan, sekarang bisa bantu anak kampus bikin simulasi,” katanya sambil tertawa kecil.

Dari Jalan ke Laboratorium

Widodo kini menjadi sosok yang dikenal di lingkungan kampus. Banyak mahasiswa datang sekadar menyapa atau meminta motivasi darinya.

“Kalau dulu saya cari uang di lampu merah, sekarang saya bantu anak kampus cari data. Hidup bisa berubah kalau kita mau belajar,” ujarnya menutup perbincangan.